INFOLADISHA – Suasana belajar di SMK Negeri 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, mendadak berubah mencekam pada Rabu (10/9/2025) pagi.
Sekitar pukul 09.30 WIB, atap empat ruang kelas tiba-tiba ambruk saat kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung.
Akibatnya, sedikitnya 36 orang yang terdiri dari siswa dan guru mengalami luka-luka.
Camat Cileungsi, Adi Henryana, menjelaskan sebagian besar korban mengalami luka ringan akibat tertimpa genteng dan rangka baja ringan.
“Update sekarang hampir semua korban sudah pulang. Tinggal enam orang yang masih dirawat karena menunggu giliran untuk dilakukan rontgen tangan,” ujarnya.
Korban yang mengalami luka pada kepala hingga membutuhkan jahitan juga sudah mendapat perawatan intensif.
Dua guru yang sempat dirawat pun kini diperbolehkan pulang. Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Untuk semua biaya juga ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Jumlahnya hampir 36 orang luka,” kata Adi menegaskan.
Menanggapi insiden ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung menginstruksikan agar seluruh kepala SMA dan SMK di Jawa Barat melakukan pemeriksaan kondisi bangunan sekolah masing-masing.
Hasilnya diminta segera dilaporkan ke Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.
“Saya sampaikan ke seluruh kepala sekolah SMA dan SMK di seluruh Provinsi Jawa Barat, segera menginput data keadaan sekolah yang berpotensi mengalami roboh atau dibangun asal-asalan,” kata Dedi.
Bangunan SMKN 1 Cileungsi sendiri diketahui berdiri pada 2016. Usianya masih tergolong baru, namun dugaan sementara mengarah pada kualitas konstruksi yang kurang baik.
