INFOLADISHA – Harga asli Pertalite akhirnya dibongkar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Bukan Rp10 ribu per liter seperti yang selama ini dibayar masyarakat di SPBU, ternyata angka keekonomiannya jauh lebih tinggi.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (2/10), Purbaya mengungkap harga asli Pertalite mencapai Rp11.700 per liter.
Artinya, pemerintah harus menanggung selisih Rp1.700 agar masyarakat bisa membeli Pertalite seharga Rp10 ribu.
“Selama ini pemerintah menanggung selisih harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui subsidi dan kompensasi, baik energi maupun nonenergi,” jelas Purbaya.
Ia menegaskan, skema subsidi ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar tepat sasaran.
Tak hanya Pertalite, subsidi juga berlaku untuk Solar. Harga keekonomiannya sebenarnya Rp11.950 per liter, tapi dijual hanya Rp6.800.
Selisih Rp5.150 per liter itu ditanggung APBN, setara dengan 43 persen dari harga asli.
Dikutip dari CNN Indonesia, total anggaran subsidi Pertalite pada APBN 2024 mencapai Rp56,1 triliun, dinikmati sekitar 157,4 juta kendaraan.
Sedangkan subsidi Solar mencapai Rp89,7 triliun untuk lebih dari 4 juta kendaraan di Indonesia.
Dengan beban subsidi sebesar itu, pemerintah terus menekankan pentingnya kebijakan agar lebih tepat sasaran, supaya subsidi benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan, bukan justru dinikmati kelompok mampu.