INFOLADISHA – Kaki bengkak sering dianggap masalah ringan, padahal kondisi ini bisa menjadi tanda awal penyakit kronis yang membahayakan kesehatan tubuh.
Banyak orang mengira kaki bengkak hanya akibat berdiri lama atau kelelahan, padahal kondisi ini juga dapat menandakan masalah organ vital yang serius.
Kaki bengkak ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi sinyal tubuh terhadap penyakit kronis yang membutuhkan diagnosis serta penanganan medis lebih lanjut sesegera mungkin.
Dilansir dari laman Halodoc.com dan Medical News Today, berikut beberapa penyakit kronis yang dapat terlihat gejalanya melalui kaki bengkak.
Gagal Jantung
Kaki bengkak bisa terjadi akibat gagal jantung ketika organ tersebut kehilangan kemampuan optimal memompa darah ke seluruh tubuh secara seimbang.
Kondisi gagal jantung membuat cairan menumpuk di tungkai dan pergelangan kaki, disertai gejala lain berupa sesak napas serta kelelahan kronis.
Jika tidak segera ditangani, gagal jantung berpotensi menyebabkan komplikasi berbahaya seperti edema paru yang mengancam keselamatan jiwa penderitanya secara langsung.
Penyakit Ginjal
Gangguan ginjal dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena organ tidak lagi mampu menyaring kelebihan cairan serta zat sisa metabolisme secara optimal.
Kaki bengkak akibat penyakit ginjal biasanya juga disertai gejala lain seperti buang air kecil tidak teratur, nyeri pinggang, dan tekanan darah meningkat.
Kondisi ini menandakan tubuh tidak mampu menjaga keseimbangan cairan sehingga memerlukan pemeriksaan medis segera untuk mencegah kerusakan ginjal lebih parah.
Penyakit Hati (Sirosis)
Sirosis hati bisa menyebabkan kadar albumin dalam darah menurun sehingga cairan keluar ke jaringan, memicu pembengkakan pada kaki dan pergelangan.
Selain kaki bengkak, penderita sirosis biasanya mengalami perut membesar, kulit menguning, dan mudah mengalami perdarahan akibat gangguan fungsi hati.
Jika tidak segera diobati, penyakit hati kronis dapat menyebabkan komplikasi serius termasuk gagal hati yang berakibat fatal bagi penderitanya.
Deep Vein Thrombosis (DVT)
DVT adalah kondisi ketika gumpalan darah terbentuk di vena dalam, biasanya pada tungkai bagian bawah atau paha.
Pembekuan darah tersebut menghambat aliran normal, sehingga kaki tampak bengkak, terasa hangat, kemerahan, dan menimbulkan nyeri intens.
DVT berbahaya karena gumpalan darah dapat pecah dan bergerak ke paru-paru, menyebabkan emboli paru yang mengancam nyawa.
Insufisiensi Vena Kronis
Insufisiensi vena terjadi saat katup pembuluh darah melemah atau rusak, membuat darah tidak dapat kembali ke jantung dengan lancar.
Kondisi ini memicu penumpukan darah di tungkai, menimbulkan gejala kaki bengkak, kram malam hari, serta munculnya varises.
Jika dibiarkan, insufisiensi vena kronis dapat memperburuk kondisi pembuluh darah dan meningkatkan risiko luka sulit sembuh di area kaki.
Limfedema
Limfedema muncul ketika sistem limfatik gagal mengalirkan cairan getah bening, menyebabkan pembengkakan menetap pada kaki atau tungkai.
Pembengkakan karena limfedema biasanya terasa berat, kulit menebal, dan berisiko tinggi mengalami infeksi berulang.
Penyakit kronis ini dapat terjadi akibat kerusakan kelenjar getah bening karena operasi, infeksi, atau efek samping pengobatan kanker.
Preeklamsia
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan serius yang ditandai tekanan darah tinggi, protein berlebih dalam urine, serta pembengkakan pada kaki.
Pembengkakan ini muncul tiba-tiba dan signifikan, berbeda dengan bengkak normal akibat perubahan hormon kehamilan.
Preeklamsia berbahaya karena dapat berkembang menjadi eklampsia, yang meningkatkan risiko kejang, gagal organ, bahkan kematian ibu dan bayi.
Asam Urat
Penyakit asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di persendian, memicu peradangan, nyeri hebat, serta pembengkakan pada kaki.
Gejalanya sering muncul mendadak, terutama di malam hari, dengan rasa sakit menusuk pada sendi jempol kaki.
Jika tidak diatasi, asam urat kronis dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen dan pembentukan tofi, benjolan keras akibat timbunan kristal.
Kaki bengkak sebaiknya tidak dianggap sepele, terutama jika terjadi berulang, menetap, atau disertai gejala lain yang mengganggu aktivitas harian.
Mengenali penyebabnya sejak dini penting agar pengobatan dapat dilakukan tepat waktu sebelum penyakit kronis berkembang lebih serius.
Kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah jantung, ginjal, hati, pembuluh darah, atau sistem limfatik yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Segera konsultasikan dengan dokter bila mengalami pembengkakan yang tidak biasa agar diagnosis dapat ditegakkan dan penanganan lebih efektif.
Dengan kewaspadaan serta gaya hidup sehat, risiko komplikasi akibat penyakit kronis yang ditandai oleh kaki bengkak dapat diminimalkan.