INFOLADISHA — Angka anak putus sekolah di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat ada sekitar 2.200 anak yang masuk kategori Anak Tidak Sekolah (ATS) di wilayah tersebut.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Bogor berencana melakukan verifikasi data sekaligus mendorong agar anak-anak yang teridentifikasi putus sekolah bisa kembali melanjutkan pendidikan.
Camat Cigudeg, Ade Zulfahmi, mengatakan bahwa tingginya jumlah anak putus sekolah turut memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah barat Kabupaten Bogor yang masih di bawah rata-rata daerah lain.
“Ada sekitar 2.200 anak yang masuk kategori ATS, dan itu nanti akan kami verifikasi. Mudah-mudahan jumlah sebenarnya tidak sebanyak itu,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Setelah proses verifikasi selesai, pihak kecamatan bersama sejumlah lembaga pendidikan akan membentuk tim penanganan untuk membantu anak-anak tersebut kembali ke dunia belajar.
Tim tersebut merupakan gabungan dari petugas kecamatan dan desa, bekerja sama dengan sekolah negeri, sekolah swasta, hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di sekitar Cigudeg.
“Kalau masih usia sekolah, mereka akan masuk ke sekolah reguler. Tapi kalau usianya sudah di luar usia sekolah, PKBM siap menampung,” jelas Zulfahmi.
Menurutnya, faktor penyebab anak putus sekolah di Cigudeg cukup beragam. Selain karena luas wilayah dan jarak sekolah yang jauh, sebagian anak juga memilih berhenti sekolah lantaran tidak diterima di sekolah negeri.