INFOLADISHA — Alun-Alun Kota Bogor akhir pekan ini menjadi lautan kreativitas.
Rekkam Art Festival (RAF) 2025 resmi dibuka pada Sabtu (25/10), menandai dimulainya perayaan seni dan budaya yang menggabungkan tradisi dengan inovasi dalam tema “Suluh Ka Sukma, Tengtrem Ka Jiwa, Bagja Ka Bumi.”
Festival yang digagas oleh Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra ini telah menjadi agenda tahunan yang dinanti.
Tahun ini, RAF bukan sekadar ajang pameran, melainkan ruang pertemuan bagi ide, ekspresi, dan semangat lintas generasi.
Ketua Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra, Herie Syahnilla Putra Siregar, menegaskan bahwa RAF 2025 ingin melampaui konsep festival seni pada umumnya.
“Festival ini tidak hanya menjadi ajang pameran karya, tapi juga platform dialog, kolaborasi, dan edukasi bagi seniman, pegiat budaya, serta masyarakat,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Senada dengan itu, Setni Laura Bernadethe, Ketua Pelaksana RAF 2025, menyebut tema tahun ini menjadi ajakan reflektif tentang peran seni dan budaya di tengah modernitas.
“Kami ingin mengajak semua pihak melihat kembali bagaimana seni dan budaya lokal berinteraksi dengan isu kontemporer. RAF adalah rekaman kolektif semangat zaman,” katanya.
Festival dua hari ini menghadirkan 223 karya seni dan 40 penampil dari berbagai daerah, mulai dari Bogor, Indramayu, Bali, hingga Rangkasbitung dan Pandeglang.
Bentuk ekspresi yang ditampilkan pun beragam, mulai dari seni rupa kontemporer, musik, tari, teater, hingga pembacaan puisi dan pertunjukan tradisi.
 
								







