Minggu,16 November 2025
Pukul: 22:10 WIB

Dana Mengalir Deras ke Mobil Listrik, Tapi Pasarnya Masih Kecil

Dana Mengalir Deras ke Mobil Listrik, Tapi Pasarnya Masih Kecil

Facebook
Telegram
WhatsApp
Email

INFOLADISHA – Pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Maret 2025, pembiayaan kendaraan listrik melalui perusahaan pembiayaan atau multifinance telah mencapai Rp16,63 triliun.

Angka ini meningkat 5,65 persen dibanding Februari 2025 yang tercatat sebesar Rp15,74 triliun.

Kendati mengalami pertumbuhan, kontribusi kendaraan listrik terhadap total pembiayaan multifinance masih relatif kecil, yakni hanya 3,08 persen.

Namun, OJK menilai potensi pertumbuhannya masih sangat besar.

“Secara umum, potensi pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia masih sangat terbuka, apalagi dengan rencana masuknya investasi manufaktur kendaraan listrik ke dalam negeri,” ujar Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, dalam pernyataan resminya, Selasa (20/5/2025).

Pertumbuhan pembiayaan ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan.

Selain itu, sinergi kebijakan antara pemerintah dan sektor industri dinilai berhasil mendorong adopsi kendaraan listrik secara bertahap.

Salah satu bentuk dukungan datang dari Kementerian Investasi dan BKPM, yang berkomitmen memberikan insentif lebih besar bagi produsen kendaraan listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.

“Konsepnya akan kami ubah. Produsen dengan TKDN lebih tinggi akan menerima insentif yang lebih besar. Ini pendekatan positif kita ke depan,” jelas Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani.

Saat ini, tujuh produsen kendaraan listrik telah menanamkan investasi dan membangun fasilitas produksi di Indonesia.

Related Posts

Add New Playlist