Rabu,16 Juli 2025
Pukul: 00:03 WIB

Ekonomi Kreatif Indonesia Tambah 3 Subsektor Baru, Peluang Bisnis di Era Digital

Ekonomi Kreatif Indonesia Tambah 3 Subsektor Baru, Peluang Bisnis di Era Digital

Facebook
Telegram
WhatsApp
Email

INFOLADISHA – Ekonomi kreatif Indonesia kembali mencetak sejarah.

Melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pemerintah resmi menambah tiga subsektor baru yang memperkuat posisi Indonesia di panggung industri kreatif global.

Kini, Indonesia memiliki total 20 subsektor ekonomi kreatif setelah kehadiran subsektor konten digital, Web3, dan kecerdasan buatan (AI).

Langkah ini menjadi bukti nyata adaptasi Indonesia terhadap perubahan zaman, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Dalam acara onboarding UMKM di Denpasar, Bali, Direktur Konten Digital Kemenparekraf, Yuana Rachma Astuti, menegaskan pentingnya ketiga subsektor baru ini.

“Konten digital, Web3, dan AI akan menjadi pilar dan fokus baru dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Yuana.

Sebelumnya, Indonesia telah mengembangkan 17 subsektor kreatif, mulai dari pengembang gim, arsitektur, desain produk, hingga kuliner dan fashion.

Dari seluruh subsektor tersebut, kuliner, fashion, dan kriya tercatat sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB, masing-masing sekitar 41%, 17%, dan 14,9%.

Penambahan subsektor baru ini tentu bukan tanpa alasan.

Masyarakat global kini hidup dalam arus informasi digital, teknologi Web3 seperti blockchain dan NFT yang kian populer, sementara AI mulai merambah hampir semua lini industri. Indonesia tak mau tertinggal dalam perubahan ini.

Tak berhenti pada tiga subsektor baru, pemerintah juga tengah menyiapkan penambahan sektor-sektor kreatif lainnya.

Sekretaris Kemenparekraf, Dessy Ruhati, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang merancang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) untuk subsektor baru, seperti pengembangan IP karakter dan industri kustomisasi otomotif.

Related Posts

Add New Playlist