INFOLADISHA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia mencapai 1,17% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada April 2025.
Kenaikan tarif listrik dan lonjakan harga emas perhiasan menjadi dua penyumbang utama lonjakan inflasi bulan lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyebut indeks harga konsumen (IHK) meningkat dari 107,22 pada Maret menjadi 108,47 pada April 2025.
“Inflasi bulan April 2025 ini memang lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 1,65%,” ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan kenaikan 2,17% dan andil 0,64%.
Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang di dalamnya termasuk komoditas emas perhiasan, mencatat inflasi 2,46% dengan kontribusi 0,16%.
“Emas perhiasan mengalami inflasi cukup signifikan, yakni sebesar 10,52%,” ungkap Pudji.
Pudji menambahkan bahwa lonjakan harga emas perhiasan ini merupakan yang tertinggi sejak September 2020, saat inflasi emas sempat menyentuh angka 10,75%.
Kenaikan harga emas dunia turut menjadi pemicu. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot naik 12,33 poin atau 0,38% menjadi US$3.251,53 per troy ounce pada pukul 01.20 AM EDT.
Namun, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam justru mengalami penurunan.
Berdasarkan situs Logam Mulia, harga emas Antam di Jakarta turun Rp 20.000 menjadi Rp 1.912.000 per gram pada Jumat (2/5). Sehari sebelumnya, harga emas anjlok Rp 33.000 menjadi Rp 1.932.000 per gram.