INFOLADISHA – Apakah era kejayaan media sosial seperti Facebook dan Instagram sudah mencapai ujung jalan?
Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Meta, memberikan sinyal mengejutkan bahwa dunia digital sedang bergerak ke arah baru dan mulai meninggalkan konsep media sosial yang selama ini kita kenal.
Pernyataan ini mencuat dalam sebuah sidang penting di pengadilan AS, di mana Meta tengah digugat oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) atas dugaan monopoli di pasar media sosial.
Dalam pembelaannya, Zuckerberg secara terbuka mengakui bahwa tren berbagi momen pribadi di platform seperti Facebook terus merosot.
“Jumlah teman baru yang ditambahkan pengguna sudah menurun,” ujarnya, seperti dikutip dari Ars Technica, Jumat (23/5/2025).
Menurut Zuckerberg, perilaku pengguna media sosial telah bergeser drastis.
Kini, orang lebih suka berbagi konten video menarik dari para kreator melalui pesan pribadi ketimbang membagikan foto keluarga atau status kehidupan pribadi mereka.
Inilah yang membuat Meta menghadirkan fitur Reels dan mengadopsi elemen khas TikTok. Zuckerberg bahkan mengakui bahwa saat ini TikTok telah melampaui Facebook dan Instagram dalam hal popularitas.
Namun, ia menegaskan bahwa Meta tidak berniat membeli TikTok karena kekhawatiran soal kepemilikan platform tersebut yang berbasis di China.
Gugatan FTC menuduh Meta membeli pesaing untuk menjaga dominasinya dalam dunia digital, sesuatu yang ditolak oleh perusahaan dengan menunjukkan adanya persaingan ketat dari TikTok.
Tapi argumen ini dipertanyakan oleh hakim, yang meragukan apakah TikTok benar-benar bisa menggantikan fungsi inti Facebook sebagai penghubung personal antar pengguna.







