Selasa,15 Juli 2025
Pukul: 06:12 WIB

Kenaikan Tarif Ojol Bikin Resah, Ekonom: Jangan Asal Naik, Bisa Jadi Bumerang!

Kenaikan Tarif Ojol Bikin Resah, Ekonom: Jangan Asal Naik, Bisa Jadi Bumerang!

Facebook
Telegram
WhatsApp
Email

INFOLADISHA – Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif ojek online (ojol) sebesar 8% sampai 15% menuai sorotan tajam.

Ekonom Piter Abdullah mewanti-wanti, kebijakan ini bisa berujung blunder kalau tidak dikaji matang.

“Naik tarif itu harus jelas tujuannya. Kalau cuma bikin penumpang tekor tapi pengemudi juga nggak diuntungkan, ya buat apa? Itu bukan kebijakan yang bijak,” kata Piter dalam keterangannya, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, baik menaikkan maupun menurunkan tarif punya konsekuensi serius. Tarif yang terlalu rendah jelas merugikan pengemudi.

Tapi kalau tarif naik terlalu tinggi, bisa-bisa bikin penumpang kabur dan ujung-ujungnya malah menurunkan pendapatan driver dan perusahaan aplikasi.

Piter menekankan, pemerintah harus benar-benar hati-hati dan menyiapkan kebijakan berdasarkan data serta kebutuhan riil, bukan sekadar menuruti desakan salah satu pihak.

“Kaji dulu secara objektif, jangan terburu-buru,” tegasnya.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, memastikan bahwa kajian soal kenaikan tarif ojol sudah masuk tahap final.

“Kami sudah melakukan pengkajian mendalam, hasilnya sudah final. Kenaikan tarif ini bervariasi, tergantung zona,” ujar Aan.

Aan menjelaskan, kenaikan tarif akan disesuaikan dengan tiga zona yang sudah ditetapkan pemerintah. “Ada yang naik 8 persen, ada yang sampai 15 persen, tergantung zona masing-masing,” tambahnya.

Meski sudah siap ketok palu, pemerintah diingatkan agar keputusan ini benar-benar mempertimbangkan kepentingan semua pihak seperti pengemudi, penumpang, dan penyedia layanan.

Related Posts

Add New Playlist