INFOLADISHA – Harga emas global kembali menunjukkan tajinya di tengah dinamika ekonomi global yang tak menentu.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot pada akhir perdagangan Senin (19/5) melonjak 0,9% ke level US\$3.229,51 per troy ounce.
Kontrak berjangka emas Amerika Serikat bahkan mencatat lonjakan 1,5% ke US\$3.233,50 per troy ounce.
Momentum penguatan ini turut ditopang oleh pelemahan dolar AS dan meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai atau safe haven.
Katalis utama penguatan ini datang dari penurunan peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat oleh lembaga pemeringkat Moody’s, yang memangkasnya dari Aaa menjadi Aa1.
Alasan yang mendasari pemangkasan ini adalah kekhawatiran akan terus meningkatnya beban utang dan biaya bunga, yang disebut jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara dengan peringkat serupa.
“Penurunan peringkat ini memperkuat posisi emas sebagai instrumen investasi aman. Dalam jangka menengah, emas tetap layak dikoleksi dengan pendekatan beli dan tahan,” ujar Bob Haberkorn, analis pasar senior di RJO Futures.
Harga Emas Domestik Ikut Terkerek Naik
Penguatan harga emas global turut tercermin di pasar domestik. Pegadaian mencatat kenaikan harga emas baik untuk cetakan Antam maupun UBS pada Selasa (20/5).
Untuk ukuran 0,5 gram, emas Antam dijual seharga Rp1.037.000, naik Rp11.000 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, emas UBS ukuran yang sama naik Rp10.000 menjadi Rp1.035.000.
Kenaikan juga terasa pada ukuran 1 gram, dengan emas Antam dijual Rp1.970.000 dan UBS Rp1.914.000.







