INFOLADISHA – Bank Mandiri buka suara usai Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengimbau perbankan menurunkan suku bunga kredit dan simpanan.
Melalui Corporate Secretary-nya, M. Ashidiq Iswara, Bank Mandiri menegaskan siap menyesuaikan suku bunga, tapi tetap dengan pendekatan yang hati-hati dan penuh perhitungan.
“Penyesuaian akan kami lakukan secara prudent, dengan mempertimbangkan likuiditas internal, strategi bisnis, dinamika pasar, dan arah kebijakan moneter nasional,” ujar Ashidiq, Rabu (21/5).
Ia menyambut positif langkah BI yang baru saja menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%.
Menurutnya, pelonggaran kebijakan moneter ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan, apalagi inflasi saat ini masih terkendali dan nilai tukar relatif stabil.
Bank Mandiri sendiri tetap berkomitmen menyalurkan kredit secara selektif dan sehat, terutama ke sektor-sektor dengan potensi tinggi.
Tahun depan, mereka menargetkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi mencapai 10–12% secara tahunan.
Optimisme ini, kata Ashidiq, sejalan dengan prospek ekonomi nasional yang membaik.
Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri akan fokus pada pembiayaan sektor-sektor unggulan yang tangguh dan terus memperkuat kompetensinya di segmen wholesale lewat pendekatan berbasis ekosistem.
Sementara itu, Perry Warjiyo menyoroti bahwa meski BI Rate sudah turun sejak Januari 2025, suku bunga perbankan masih tergolong tinggi.
Pada April 2025, bunga deposito 1 bulan tercatat 4,83%, sedikit naik dibandingkan awal tahun yang sebesar 4,81%.







