INFOLADISHA – Dalam dunia bisnis, memahami kondisi keuangan itu mutlak.
Salah satu hal mendasar yang wajib dikuasai adalah cara menghitung Break Even Point atau BEP, yang sering disebut titik impas.
Dengan mengetahui BEP, kamu bisa menetapkan target penjualan minimal supaya usaha tidak merugi.
BEP juga jadi dasar penting untuk membuat keputusan strategis dalam menjalankan bisnis.
Artikel ini akan membahas 10 cara menghitung BEP yang bisa kamu terapkan untuk memastikan bisnismu tetap sehat dan menguntungkan.
Apa itu Break Even Point?
Break Even Point adalah kondisi di mana total pendapatan sama persis dengan total biaya yang dikeluarkan.
Pada titik ini, bisnismu tidak untung tapi juga tidak rugi.
Memahami BEP bukan hanya soal tahu kapan bisnis tidak rugi, tapi juga jadi pegangan untuk menentukan harga jual, menyusun target penjualan, mengevaluasi efisiensi biaya, hingga merancang rencana investasi atau ekspansi.
Untuk bisa menghitung BEP dengan benar, ada beberapa komponen penting yang perlu kamu pahami.
Pertama, biaya tetap atau fixed costs, yaitu biaya yang besarnya tidak berubah meski volume produksi naik turun, seperti sewa tempat atau gaji karyawan tetap.
Kedua, biaya variabel atau variable costs, yakni biaya yang akan naik seiring peningkatan produksi, misalnya biaya bahan baku atau ongkos pengemasan.
Lalu ada harga jual per unit dan margin kontribusi, yaitu selisih harga jual dengan biaya variabel per unit yang berfungsi menutup biaya tetap dan kemudian memberi keuntungan.
10 Cara Menghitung BEP untuk Bisnis