INFOLADISHA – Truk kelebihan muatan alias ODOL (over dimension over loading) ternyata bikin negara tekor hingga Rp43,45 triliun setiap tahun!
Angka fantastis ini diungkap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menegaskan pentingnya segera menerapkan aturan zero ODOL.
“Bayangkan, Rp43,45 triliun itu setara dengan membangun ratusan kilometer jalan tol baru,” kata Herry Trisaputra Zuna, Jafung PKJJ Ahli Utama di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Kamis (26/6/2025).
Herry menjelaskan, truk ODOL merusak jalan lebih cepat dari usia rencana sehingga biaya perawatan jalan membengkak.
Data PUPR menunjukkan, sekitar 63% angkutan barang di lapangan masih masuk kategori ODOL.
Separuhnya bahkan berkeliaran di Jalan Tol Trans Sumatra, sementara sisanya tersebar di jalur Trans Jawa.
Tak hanya bikin jalan cepat rusak, truk ODOL juga bikin lalu lintas makin macet dan berbahaya.
Herry menyebut kendaraan ODOL menyumbang 17% kecelakaan di jalan raya.
“Dampaknya bukan cuma bikin waktu tempuh makin lama dan biaya logistik naik, tapi yang paling mahal adalah nyawa manusia. Karena kalau sudah bicara nyawa, itu nggak ternilai,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan pemerintah serius mewujudkan target zero ODOL pada 2026.
AHY menilai kebijakan ini penting demi mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan menekan biaya perbaikan jalan yang terus membebani APBN.
“Kami akan kawal terus kebijakan zero ODOL ini. Karena kalau tidak, tiap tahun negara harus nombok puluhan triliun rupiah hanya untuk memperbaiki jalan rusak akibat truk kelebihan muatan,” ujar AHY.