INFOLADISHA – Masalah tidak bisa ereksi masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Padahal, kondisi ini bukan hanya menyangkut performa seksual, tetapi juga bisa menjadi tanda awal adanya penyakit serius seperti gangguan jantung.
Terkait masalah tidak bisa ereksi, Dokter Spesialis Urologi dr. Aditya Pramanta, Sp.U menjelaskan ereksi adalah respons alami tubuh pria ketika aliran darah meningkat ke penis akibat rangsangan seksual atau kontak fisik, yang menyebabkan penis mengeras.
Namun, jika terjadi gangguan pada proses ini, maka terjadilah tidak bisa ereksi yang ditandai dengan kesulitan dalam mempertahankan ereksi, tidak mendapatkan ereksi, berkurangnya hasrat seksual, hingga rasa tidak puas saat berhubungan seksual.
“Tidak bisa ereksi atau disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh faktor organik karena penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas. Bisa juga karena faktor psikogenik karena masalah psikologis, atau perpaduan kedua faktor,” jelas dr. Aditya dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Terdapat pula faktor risiko yang memicu disfungsi ereksi seperti faktor usia di atas 50 tahun, faktor gaya hidup seperti merokok dan konsumsi alkohol, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, dan kurangnya olahraga.
Sementara itu, Dokter Spesialis Urologi di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Akbari Wahyudi Kusumah, Sp.U juga menjelaskan bahwa pria yang mengalami gangguan tidak bisa ereksi memiliki risiko terkena serangan jantung, maka dari itu harus segera dikonsultasikan ke dokter speasialis.








